Pencarian Korban Kapal Tenggelam Resmi Dihentikan


CAKRAWALAHENING.BLOGSPOT.COM, PONTIANAK - Setelah sepuluh hari pencarian korban kapal tenggelam, pada Jumat (23/7/2021) sore operasi SAR gabungan resmi dihentikan.

18 kapal mengalami kecelakaan pada Selasa (13/7/2021) malam. Kepala SAR Pontianak, Yopi Haryadi menjelaskan bahwa malam itu perairan Kalbar mengalami cuaca ekstrem.

"Adapun 18 kapal tersebut terdiri dari 14 kapal motor, 2 boat, 1 yacht, dan 1 tongkang. Malam itu ombak mencapai 6 Meter, kecepatan angin hingga 30 Knot, dan curah hujan hingga 150 Mm," katanya, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak, Jumat (23/7/2021) sore WIB.

Ketika pertama kali mendengar kecelakaan tersebut, Yopi mengatakan bahwa Forum Komunikasi Maritim langsung bergerak cepat untuk melakukan evakuasi.

"Kami langsung mengerahkan segala unsur yang ada di Kalbar untuk melakukan proses evakuasi," jelasnya.

Hingga hari terakhir proses pencarian, operasi SAR gabungan telah menurunkan 25 kapal, 2 helikopter, dan 3 pesawat udara sebagai upaya evakuasi para korban. Yopi menjelaskan bahwa coverage area pencarian juga sudah dioptimalkan di wilayah laut, garis pantai, hingga pantauan udara.

"Hingga hari ini, kami sudah melakukan pencarian di wilayah laut hingga 11.481 Notikamil dan kami juga menyisiri garis pantai sepanjang 145 Km menggunakan rubber boat. Tidak hanya itu, kami juga sudah melakukan pantauan melalui udara hingga 22.096 Notikamil," katanya.

Yopi juga menerangkan bahwa proses pencarian dengan penyelaman juga sudah dilakukan sejak kemarin. Penyelaman dilakukan di beberapa titik yang berpotensi terdapat korban.

"Sejak kemarin, kami juga sudah mengupayakan pencarian dengan penyelaman. Namun kami mengalami kendala dimana arusnya sangat kencang dan air juga keruh. Hingga saat ini, masih belum ditemukan apa-apa," jelasnya.

Setelah sepuluh hari dilakukan pencarian, total korban hingga saat ini ialah 83 selamat, 24 meninggal dunia, dan 31 dalam pencarian. Yopi menjelaskan, walaupun operasi pencarian telah dihentikan, akan tetap dilakukan pemantauan.

"Pemantauan akan tetap dilakukan. Artinya walaupun kami sudah tidak melakukan pencarian secara besar-besaran, kami akan terus memonitor informasi di lapangan dari semua unsur," jelasnya.

Yopi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang telah membantu dan mendukung proses pencarian selama ini.

"Saya juga berterimakasih kepada Pemda dan SKPD yang telah memberikan dukungan penuh selama proses pencarian," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Perjuangan Pusidin 6,5 Jam Cari Oksigen untuk Sang Kakek

Yulis harus Antre Sejak Jam 05.00 WIB untuk Dapatkan Tabung Oksigen

Pasokan Oksigen Bertambah, Pemprov Kalbar Gratiskan Isi Ulang Tabung Oksigen