Saudi Arabia akan Mulai Kembali Umrah untuk Jemaah Internasional pada 10 Agustus
Para jemaah internasional diperbolehkan untuk melakukan Umrah setelah jamaah lokal selesai.
Wakil Kepala Urusan Masjidil Haram, Saad bin Muhammad Al-Muhaimid mengatakan bahwa Masjid Raya siap untuk menerima jamaah Umrah kembali.
"Masjid Raya kami siap untuk menerima jemaah umrah," katanya, dikutip dari The Siasat Daily.
Para jemaah nantinya akan melakukan ibadah di lokasi-lokasi yang sudah diatur sesuai standar protokol kesehatan. Selain itu, jemaah juga akan diarahkan untuk mengikuti rute yang telah ditentukan saat melakukan Tawaf.
Hampir semua negara diperkenankan memasuki Arab Saudi untuk melakukan ibadah Umrah. Namun khusus jemaah asal Indonesia, India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Libanon harus melakukan karantina terlebih dahulu.
Jemaah asal 9 negara tersebut harus melakukan karantina selama 14 hari di negara ketiga sebelum masuk Saudi Arabia.
Selain itu, jemaah internasional juga diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan lain yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Adapun satu di antara syaratnya ialah jemaah berumur 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksin Covid-19 berjenis Pfizer, Moderna, AstraZeneca ataupun J&J.
Untuk penerima vaksin buatan China seperi Sinovac atau Sinopharm maka harus terlebih dahulu menerima vaksin booster yang telah direkomendasikan (Pfizer, Moderna, AstraZeneca ataupun J&J).
Saudi Press Agency (SPA) menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi kembali memulai Umrah untuk jemaah internasional setelah berakhirnya musim Haji.
Saat situasi normal, sekira 3 juta jemaah dari seluruh penjuru dunia berangkat ke Mekah untuk melaksanakan Haji. Namun tahun ini pemerintah Arab Saudi membatasi Haji hanya untuk 60 ribu jemaah.
Jemaah haji tahun ini juga dibatasi hanya untuk warga negara Arab Saudi yang telah memenuhi syarat kesehatan tertentu.
"Saya ingin mengumumkan bahwa Haji tahun ini berhasil, tidak ada laporan Covid-19, infeksi atau wabah lainnya terjadi," kata Menteri Kesehatan Arab Saudi, Dr Tawfiq Al-Rabiah, dikutip dari The Siasat Daily.
Kendati demikian, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Eko Hartono mengharapkan jemaah asal Indonesia untuk menunda ibadah Umrah sampai pandemi Covid-19 mereda.
"Untuk sekarang, lebih baik menunda ibadah Umrah sampai Covid-19 di Indonesia mereda," katanya, dikutip dari Antara.
Ia juga menjelaskan bahwa proses Umrah dengan karantina di negara ketiga juga melewati persyaratan yang panjang dan membutuhkan biaya yang lebih mahal. Selain itu, jemaah juga harus mematuhi protokol kesehatan selama ibadah Umrah.
"Juga pembatasan-pembatasan protokol kesehatan selama ibadah, sebagian jemaha akan merasa tidak nyaman," katanya.
Komentar
Posting Komentar